Budidaya Bunga Melati

Melati adalah salah satu bunga yang harum dan paling lama dibudidayakan oleh manusia. Bunga juga digunakan untuk berbagai keperluan yaitu. membuat karangan bunga, dekorasi rambut perempuan, korban agama dll. Hal ini juga digunakan untuk produksi yang digunakan dalam industri kosmetik dan parfum wewangian. Lebih dari 80 spesies bunga melati ditemukan di India, yang mana hanya ada dua spesies yang digunakan untuk budidaya komersial. yaitu Melati Putih (Gundumalli / Madurai Malli), melati auriculatum (Mullai). Dua spesies pertama terutama dibudidayakan untuk menjual bunga segar sedangkan 

Tanaman melati dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 10-1.600 m dpl. meskipun demikian, tiap jenis melati mempunyai daya adaptasi tersendiri terhadap lingkungan tumbuh. melati putih (Gundumalli) ideal ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl, sedangkan melati auriculatum (Mullai) dapat beradaptasi dengan baik hingga ketinggian 1.600 m dpl. Di sentrum produksi melati, seperti di Kabupaten Tegal, Purbalingga dan Pemalang (Jawa Tengah), melati tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran menengah (0-700 m dpl)
 
Iklim dan Tanah

Tanaman bunga melati dapat dibudidayakan di berbagai tanah, yaitu dari lempung berpasir ke tanah liat. Namun, muncul juga di berdrainase baik kaya tanah lempung berpasir. Kondisi ideal untuk budidaya sukses musim panas yang hangat dengan pasokan air yang cukup dan hari-hari cerah
 
Pembukaan Lahan
 
Bersihkan lokasi untuk kebun melati dari rumput liar (gulma), pepohonan yang tidak berguna agar mudah pengelolaan tanah.Olah tanah dengan cara di cangkul/dibajak sedalam 30-40 cm hingga gembur, kemudian biarkan kering selama 15 hari
 
Pembentukan Bedenga
 
Membentuk bedengan selebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antara bedeng 40–60 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan masing-masing
 
Varietas
 
Spesies-bijaksana varietas yang direkomendasikan adalah Gundumalli (Jasminum sambac), Co-1, dan Co-2 (J.auriculatum) dan Co-1 dan C0-2 (J.grandiflorum)
 
Irigasi 

Irigasi pertama harus diberikan segera setelah tanam dan irigasi berikutnya pada interval 7-10 hari tergantung pada kondisi cuaca dan jenis tanah 

Penentuan Pola Tanam

Penanaman
 
Sebulan sebelum tanam, bibit melati diadaptasikan dulu disekitar kebun. Lahan kebun yang siap ditanami diberi pupuk dasar terdiri atas 3 gram TSP ditambah 2 gram KCI per tanaman. Bila tiap hektar lahan terdapat sekitar 60.000 lubang tanam (jarak tanam 1,0 m x 1,5 m), kebutuhan pupuk dasar terdiri atas 180 kg TSP dan 120 kg KCI. Bersama pemberian pupuk dasar dapat ditambahkan “pembenah dan pemantap tanah “ misalnya Agrovit, stratos/asam humus Gro-Mate
 
Pembuatan Lubang Tanam

Bibit melati dalam polybag disiram medium tumbuh dan akar-akarnya. Tiap lubang tanam ditanami satu bibit melati. Tanah dekat pangkal batang bibit melati dipadatkan pelan-pelan agar akar-akarnya kontak langsung dengan air tanah

Cara Penanaman : Jarak tanam dapat bervariasi, tergantung pada bentuk kultur budidaya, kesuburan tanah dan jenis melati yang ditanam, bentuk kultur perkebunan jarak tanam umumnya adalah 1 x 1,5 m, sedang variasi lainnya adalah 40 x 40 cm, 40 x 25 cm dan 100 x 40 cm

Pemeliharaan Tanaman
 
Pengairan dan Penyiraman : Pada fase awal pertumbuhan, tanaman melati membutuhkan ketersediaan air yang memadai. Pengairan perlu secara kontinyu tiap hari sampai tanaman berumur kurang lebih 1 bulan. Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Cara pengairan adalah dengan disiram iar bersih tiap tanam hingga tanah di sekitar perakaran cukup basah
 
Pemupukan

Pemupukan tanaman melati dilakukan tiap tiga bulan sekali. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan terdiri atas Urea 300-700 kg, STP 300-500 kg dan KCI 100-300 kg/ha/tahun. Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan cara disebar merata dalam parit di antara barisan tanaman / sekeliling tajuk tanaman sedalam 10-15 cm, kemudian ditutup dengan tanah. Disarankan bahwa setiap tanaman harus diterapkan dengan 10 kg FYM dan 60 g Nitrogen dan masing-masing dari Fosfor dan Kalium dan mereka harus diterapkan dalam dua tumpah dosis 120 g. yaitu sekali setelah pemangkasan tahunan dan lagi selama bulan Juni-Juli.
 
Penyiangan
 
Penyiangan dan memperkuat saluran irigasi dan pematang adalah operasi antar diikuti untuk budidaya melati. Penyiangan pertama yang harus dilakukan 20-25 hari setelah tanam dan menyiangi berikutnya dilakukan sekali dalam 2-3 bulan
 
Penyulaman
 
Cara penyulaman adalah dengan mengganti tanaman yang mati dengan bibit yang baru. Teknik penyulaman pada dasarnya sama dengan tata laksana penanaman, hanya saja penyulaman ini dilakukan pada lokasi/lubang tanam yang bibitnya perlu diganti. Periode penerapan penyulaman sebaiknya tidak lebih dari satu bulan setelah tanam. Penyulaman seawal mungkin bertujuan agar tidak menyulitkan pemeliharaan tanam berikutnya dan pertumbuhan tanam menjadi seragam. waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi/sore hari, saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas
 
Pemangkasan 

Pelatihan pada dasarnya dilakukan untuk memberikan bentuk yang diinginkan untuk tanaman sedangkan, pemangkasan dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang diinginkan. Biasanya, irigasi ditahan sebelum pemangkasan dan tanaman dipangkas dengan menghapus semua tunas musim lalu termasuk cabang mati dan sakit. Dianjurkan untuk memangkas tanaman pada minggu terakhir bulan November untuk mendapatkan peningkatan hasil dan kualitas bunga.

Perhatian pemangkasan bentuk dilakukan untuk keperluan melati pot atau taman dan tidak di anjurkan dalam lahan yang luas Lain-lain : Tanaman melati umumnya tumbuh menjalar, kecuali pada beberapa jenis melati, seperti varietas Grand Duke of tuscany yang tipe pertumbuhannya tegak. Tinggi pemangkasan amat tergantung pada jenis melati, jenis melati putih (J.sambac) dapat di pangkas pada ketinggian 75 cm dari permukaan tanah, sedangkan jenis melati Spnish Jasmine (J. officinale var. grandiflorum) setinggi 90 cm dari permukaan tanah

Perlindungan Tanaman

Hama

Bud worm, mekar nyamuk dan tungau laba-laba merah adalah hama utama melati. Penyemprotan Monokrotofos 36WSC 2ml / l dianjurkan untuk mengontrol bud worm dan mekar midge. Untuk mengontrol tungau laba-laba merah. penyemprotan belerang (50% WP) 2g / l dianjurkan
 
Penyakit & hama lainnya

Busuk akar adalah penyakit utama yang menyerang tanaman melati. Nematoda kutu juga merupakan masalah dalam tanaman ini. Langkah-langkah pengendalian untuk Nematoda - 10g butiran forat / tanaman di dekat zona akar dan mengairi tanaman, dan untuk akar membusuk - Drench tanah di sekitar tanaman dengan Copper oksiklorida 2.5g
 
Musim berbunga dan panen
 
Berbunga dimulai setelah 6 bulan penanaman. Pemetikan bunga melati sebaiknya dilakukan di pagi hari yaitu sebelum matahari tidak terlalu terik/suhu udara tidak terlalu panas, bunga melati menghasilkan panen terbanyak ketika pada saat panen pertama antara 1-2 minggu. setelah sudah di petik habis produksi bunga akan menurun dan akan Berbunga kembali dimulai pada bulan Maret-April
 
Hasil komersial diperoleh setelah enam bulan penanaman. Hasil tergantung pada praktek-praktek budaya yang diikuti oleh pembudidaya tersebut. Selama tahun pertama, 750 kg bunga bisa diperoleh, dan meningkat ke 2000 kg di tahun kedua, 2500 kg di tahun ketiga dan 3500 kg per acre dari tahun keempat dan seterusnya dan Harga jual tanaman bervariasi dariRp.20 ribu sampai 70 ribu per kg, tergantung pada musim, dan harga rata-rata bunga melati yaitu Rp.25 ribu per kg

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Budidaya Bunga Melati"

Post a Comment